15 Tanggapan to “Guestbook”

  1. Yana Says:

    Gmn kabarnya Mbak Yeni. Senang bisa membaca blog anda. Kebetulan saya baru kangen rumah…Pingin pulang lagi tapi berat diongkos dan juga 2 minggu lagi harus exam. Saya buka2 internet, sembarang tulis, akhirnya menemukan blog ini. Kalau Mbak Yeni belum ngeh dengan saya, saya temen satu kelas di PSIK dulu. Saya juga masuk 10 besar seperti Mbak Yeni, cuma saya 10 besar sebagai mahasiswa yang sering bolosan. OK Mbak Yeni sekian dulu, see u and maraming salamat po!

  2. yenichrist Says:

    Kabar baik Pak… Ya jelas masih ingat dong. Sekarang sudah semester berapa? Wah, saya ndak tahu bhs Filipine. OK, sukses selalu. Saya masih harus berjuang 2 semester ini, tapi mudah2an akhir tahun ini bisa kelar…. Good luck!

  3. Koko Says:

    mo tanya nich..bole ya…
    diagnosa kurang perawatan diri itu tujuannya samapi mandiri atau sekedar terpenuhi kebutuhan perawatan dirinya saja ya…
    atu lagi ya…
    Resiko infeksi sebenarnya masih perlu diangkat tidak tho..kan pasien kebanyakan dipasang prosedur invasif apapun itu..jadi pasti resiko infeksi..perawat banyak menulis dong…dan tujuannya unsur ‘TIME’ bisa dipathok waktunya tidak atau ‘selama perawatan’gt..dalam SOAP..(A) Analisanya bunyinya apa ya yang benar…wah banyak ya..biar tambah pinter..hehe..thanks ya good luck..Merry Xmast n Happy New Year 09..GBU

  4. yenichrist Says:

    @ Koko:

    Wah, guest book kok isinya pertanyaan tentang askep ya? Tapi ndak papa, saya akan coba bantu.

    Diagnosis “Kurang perawatan diri” kan ada 4: bathing, toileting, dressing dan feeding. Tentu saja tujuan perawatannya ya sampai kebutuhan yang dimaksud bisa dilakukan secara mandiri. Namanya saja diagnosis “kemandirian”. Kalau dia tidak bisa mandi, berarti yang diangkat “Kurang mandiri: mandi” dan tujuannya sampai ybs bisa memenuhi kebutuhan mandi secara mandiri. Kalau ingin lihat rinciannya, silakan lihat NOC (Nursing Outcome).

    Resiko infeksi sampai dengan NANDA 2007-2008 masih ada dan faktor resiko di baris paling atas adalah prosedur invasif. Lihat tulisan saya di kategori “Mengenal Diagnosis Keperawatan” Resiko Infeksi. Ada pembahasan detail tentang diagnosis ini. Bukan untuk memberatkan kerja perawat, tetapi justru supaya perawat dapat membantu mengurangi resiko infeksi karena pemasangan prosedur invasif. “Memberatkan” sendiri relatif ya? Kalau sudah computerize, ini akan jauh lebih mudah. Let’s hope so.

    TIME? Dipatok pada saat perencanaan, bukan “selama perawatan”. Penentuannya berdasarkan patofisiologi-fisiologi (misalnya kalau luka itu penyembuhannya berapa lama to.. ini dijadikan patokan untuk menyusun patokan TIME), kondisi klien dan yang paling penting adalah pengalaman perawat itu sendiri. Misalnya: Klien A salah satu diagnosis keperawatannya adalah “Perfusi jaringan cerebral tidak efektif”. Tanda-tandanya: penurunan kesadaran, sianosis, dll. Nah, apakah kalau klien sudah composmentis, tanda2 lain juga sudah tidak ditemukan, diagnosis ini masih terus diangkat? Seharusnya berdasarkan kriteria waktu di Tujuan Keperawatan, diagnosis ini harus dievaluasi dan bila sudah teratasi harus dihentikan, meskipun klien masih dirawat di RS. Sebaliknya, jika hari kelima perawatan ditemukan masalah diare, ya harus diangkat diagnosis ini, bukan hanya diagnosis di initial assessment saja yang di-implementasikan secara terus menerus. Meskipun kenyataannya, bisa jadi saat klien datang, dilakukan initial assessment, dapet 3 masalah, misal salah satunya “Gangguan mobilitas di tempat tidur”, diagnosis ini sering dipertahankan (atau memang tidak dievaluasi?), sehingga meskipun pasien sudah jalan kemana-mana, diagnosisnya masih sama…. Ini yang perlu diluruskan!

    Pertanyaan terakhir saya kurang paham. Bunyi?

    Maaf jika kurang bisa menjelaskan. Thank’s for asking.

  5. Henny Lilyanti Says:

    Yana ki sing endi yo yen??aku kok wis lali…dia e neng filiphine???wwwwaaaaaa…kok pada mekar jauh jauh yaa???aduh…diriku mesti berlari sprint nih…uhuks…

  6. yenichrist Says:

    @ Heny

    Pak Ruhyana itu lho… STIKES Aisyiah. Iya, sekarang beliau ambil master di Filipina.

  7. Martha Widyastuti Says:

    Yen… apa kabar nih?? Kalo lagi libur, mampir ke Perth dunk…

    Tinggal lompat aja kok… he…he…he…
    Kapan kelar school-nya??

  8. Yeni wiji Says:

    Hai yen, gmn kbrnya

  9. temenmu Says:

    nih dosen kurang kerjaan apa, koq poto yang dipasang culun gituh,
    how much your children now mom?
    i miss you !!! about your “yumening yumen”
    How about memperawatkan perawat ….. !!!
    BTW 4u, its greats,
    nitip salam kanggo all of dosen and dearest all alumni first generation wonten akper bethesda.
    I love you all guys….

  10. yenichrist Says:

    @ Martha,
    ni baru di Indo… pengin sih ke Perth, tp duitnya yg ndak pengin….
    Soalnya Darwin kan paling Utara ya….. deketan ke Indo deh

    @ Yeni
    Apik-apik wae….
    makasih….

    @ temenmu

    mau nyumbang foto utk dipasang?
    I have no children yet, mate!
    but will be coming soon… hope so!

    for alumni, please visit http://www.ikabeth.wordpress.com

  11. temenmu Says:

    contact to my email please,
    aku butuh perawat banyak nih yen for my hospital, karena buka cabang baru lagi
    http://www.sariasih.com

  12. Jason Says:

    salam….
    gmn buku NANDA 2009-2011 dah dapet lengkapnya blm? bagi dunk.

  13. arie Says:

    salam…..

    mwu nanya,,,,,referensi tentang NIC and NOc ,,,biza didapta dimn yaaaa?????

  14. Ferdinan Sihombing Says:

    salam kenal,
    blog yang bagus! jadi iri dan termotivasi ngembangin blog saya sendiri http://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com
    thanks.

  15. Cialis Says:

    xQEUwC Thank you for the material. Do you mind if I posted it in her blog, of course, with reference to your site?

Tinggalkan komentar