Di dalam NANDA 2007-2008, setidaknya ada lima diagnosis yang berhubungan dengan aktivitas:

  1. Activity intolerance (p. 3) atau intoleransi aktivitas
  2. Risk for activity intolerance (p. 4) atau resiko intoleransi aktivitas
  3. Impaired bed mobility (p. 136) atau gangguan mobilitas di tempat tidur
  4. Impaired physical mobility (p. 138) atau gangguan mobilitas fisik
  5. Impaired wheelchair mobility (p. 140) atau gangguan mobilitas dengan kursi roda

Apa yang membedakannya?

Activity intolerance (p. 3) atau intoleransi aktivitas. Diagnosis ini biasanya untuk pasien-pasien dengan gangguan jantung dan paru, misalnya Decompensatio Cordis. Intinya, pasien sebenarnya masih bisa melakukan aktivitas, tetapi kurang energi fisik dan psikis untuk menyelesaikan aktivitasnya. Misalnya, baru jalan 3-4 langkah, tiba-tiba pasien mengeluh pusing sekali atau sesak nafas, sehingga tidak dapat meneruskan jalannya. Faktor yang berhubungan: bed rest, kelemahan general, ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan, imobilitas dan gaya hidup sedentari. 

Impaired bed mobility (p. 136) atau gangguan mobilitas di tempat tidur. Keterbatasan pasien untuk mengganti posisi secara mandiri di atas tempat tidur. Diagnosis ini mungkin kurang populer. Tapi kasus yang sering terjadi, pasien belum ada program latihan jalan karena kondisinya belum memungkinkan. Tetapi tahu-tahu diangkat diagnosis “Gangguan mobilitas fisik”. Ketika dilihat rencana keperawatannya, diantaranya latihan ROM aktif/pasif. Padahal seharusnya bisa diangkat “Gangguan mobilitas di tempat tidur” dulu, baru setelah pasien memungkinkan untuk latihan jalan, di revisi menjadi “Gangguan mobilitas fisik”.

Impaired physical mobility (p. 138) atau gangguan mobilitas fisik. Diagnosis ini merupakan diagnosis favorit untuk masalah aktivitas. Tetapi penggunaannya sering rancu dengan diagnosis “Gangguan mobilitas di tempat tidur”. Diagnosis ini khusus untuk pasien yang mengalami gangguan di ekstremitas yang tidak memungkinkannya untuk berjalan. Misalnya karena hemiparese, hemiplegi, fraktur, dll, tetapi sudah mulai atau memungkinkan untuk latihan jalan. Jika belum memungkinkan, seharusnya diagnosis “Gangguan mobilitas di tempat tidur” yang diangkat. 

Impaired wheelchair mobility (p. 140) atau gangguan mobilitas dengan kursi roda. Ini diagnosis yang jarang diangkat. Arti diagnosis ini adalah pasien tidak mampu mobilitas dengan menggunakan kursi roda.